Suatu hari di negeri Sebrang terdapat seekor lalat
bernama Tatan, setiap hari ia mencari makanan di tong sampah pinggir jalan,
tidak lama datanglah Tini, seekor lalat betina yang juga mencari makanan, ia hinggap di kaleng bekas ikan sarden, Si Tatan melihat Tini begitu cantik menawan membuat dia jatuh hati pada pandangan pertama, ia melirik dan mencuri pandangan dari jarak yang tidak
terlalu jauh, sementara Tini masih asyik mengorek-orek sisa ikan sarden di
kaleng. Tatan yang sedari tadi berdiam terpaku karena tersihir akan kecantikanya
mencoba memberanikan diri mendekati untuk berkenalan.
Tanpa basa-basi Tatan menyapa dengan dada berdegup kencang, dan nada terbata-bata “na,na,na namaku Tatan, nama kamu siapa?”, sambil tersipu malu dia menjawab “namaku Tini”, “senang berkenalan denganmu.” sahut Tatan sambil tersenyum, belum sempat berbicara banyak tiba-tiba ayah tini memanggil dan menyuruhnya pulang.
Tanpa basa-basi Tatan menyapa dengan dada berdegup kencang, dan nada terbata-bata “na,na,na namaku Tatan, nama kamu siapa?”, sambil tersipu malu dia menjawab “namaku Tini”, “senang berkenalan denganmu.” sahut Tatan sambil tersenyum, belum sempat berbicara banyak tiba-tiba ayah tini memanggil dan menyuruhnya pulang.
Hari itu adalah hari paling bahagia bagi Tatan,
keesokan harinya ia membawakan daging busuk untuk dihadiahkan pada Tini.
Mungkin ini terlihat jijik bagi manusia, tapi tidak bagi dunia lalat, ia pergi kesana
kemari mencari betina dambaanya. Hingga akhirnya ia bertemu Tini dipinggir
sungai sedang mencari makanan, tahu dambaanya mencari makanan Tatanpun langsung memberikan daging yang ia bawa, begitu dilihatnya, Tini sangat senang, mereka makan daging itu dipinggir sungai sambil mencurahkan perasaanya satu sama lain,
kejadian ini sangat berkesan bagi Tini hingga dia pun jatuh hati pada Tatan.
singkat cerita mereka berdua pacaran, Tatan selama ini sama seperti lalat pada umumnya, tiba-tiba menjadi lalat yang tidak wajar, dia sering berbicara sendiri, menyayi, dan menari tidak jelas, pernah suatu ketika, dia berkata sendirian dipinggir jalan ”tak usah wajahmu yang kau tunjukkan, jejak sandalmu pun sudah mengobati rasa rinduku”, “saat dari kejauhan ku dengar namamu di panggil oleh yang lain, sehinngga gemetar hati ini, oh siapa gerangan yang berani memanggil kekasihku.” sehingga ia dianggap gila oleh lalat - lalat disekitarnya. Tatanpun tak perduli dengan mereka, ia hanya memikirkan kekasihnya.
singkat cerita mereka berdua pacaran, Tatan selama ini sama seperti lalat pada umumnya, tiba-tiba menjadi lalat yang tidak wajar, dia sering berbicara sendiri, menyayi, dan menari tidak jelas, pernah suatu ketika, dia berkata sendirian dipinggir jalan ”tak usah wajahmu yang kau tunjukkan, jejak sandalmu pun sudah mengobati rasa rinduku”, “saat dari kejauhan ku dengar namamu di panggil oleh yang lain, sehinngga gemetar hati ini, oh siapa gerangan yang berani memanggil kekasihku.” sehingga ia dianggap gila oleh lalat - lalat disekitarnya. Tatanpun tak perduli dengan mereka, ia hanya memikirkan kekasihnya.
suatu saat ia terbang kesana kemari kegirangan setelah bertemu Tini kekasihnya.
Dengan tidak sadar dia terbang disekeliling manusia yang sedang beribadah,
weng, weng, weng suara khasnya membuat kumpulan beberapa manusia merasa terganggu, lalu diambilnya
sapu dan disabetkan kepadanya, tapi tidak kena. Disabet lagi, tidak kena lagi,
kejadian itu sampai tiga kali. Saat sabetan keempat kalinya Tiba-tiba lalat itu
berbicara pada mereka, “hei manusia", sontak mereka semua kaget dan heran, "masak ada lalat bisa berbicara" kata mereka, Tatan si lalat meneruskan bicaranya "sungguh kalian adalah orang-orang munafik,
kalian beribadah hanya sekedar menggugurkan kewajiban tidak
didasari rasa cinta dan ketulusan!”, “apa maksudmu!?”, Tanya salah satu dari
mereka dengan nada geram,
kemudian lalat pun meneruskan perkatannya. “bagaiamana kalian merasa beribadah dengan cinta dan ketulusan jika masih mempermasalahkan kedatanganku yang kecil dan lemah ini, aku saja yang jatuh cinta sama Tini, setiap kali aku bertemu denganya. Aku tidak pernah peduli dengan apa yang ada disekirtaku. Tujuanku hanya satu yaitu fokus pada kekasihku Tini si lalat cantik nan jelita” imbuhnya. Sambil Menjelaskan dengan penuh semangat, dia masih meneruskan, “Sedangkan kalian saat berhadapan dengan Tuhan pemilik jagat raya ini, yang Maha Agung dan Maha Tinggi, mata, telinga dan fikiran kalian masih kemana-mana”. kemudian Tatan pun pergi meninggalkan mereka.
kemudian lalat pun meneruskan perkatannya. “bagaiamana kalian merasa beribadah dengan cinta dan ketulusan jika masih mempermasalahkan kedatanganku yang kecil dan lemah ini, aku saja yang jatuh cinta sama Tini, setiap kali aku bertemu denganya. Aku tidak pernah peduli dengan apa yang ada disekirtaku. Tujuanku hanya satu yaitu fokus pada kekasihku Tini si lalat cantik nan jelita” imbuhnya. Sambil Menjelaskan dengan penuh semangat, dia masih meneruskan, “Sedangkan kalian saat berhadapan dengan Tuhan pemilik jagat raya ini, yang Maha Agung dan Maha Tinggi, mata, telinga dan fikiran kalian masih kemana-mana”. kemudian Tatan pun pergi meninggalkan mereka.
Seketika itu orang-orang disekitar terdiam tak
bergeming seakan ada palu menghantam dada mereka. Sesak tak bisa bernafas. Diantara
mereka berkata, sambil meneteskan air mata, “Ternyata selama ini lalat yang kita
anggap biantang paling kotor adalah binatang yang lebih bersih hatinya dari
kita.
Mulai saat itulah nama Tatan si Lalat yang
sedang jatuh cinta terkenal dikalangan manusia, banyak dari mereka mencarinya hanya untuk mendengarkan kata mutiara yang keluar dari mulutnya.
baca cuga; cerpen, istriku lalya
baca cuga; cerpen, istriku lalya
Kaya ceritanya layla majnun
ReplyDeletebetul sekali,ceritanya terinspirasi dari kisah mereka. so sweet banged
Delete