Skip to main content

AWAS!!! Alqomah adalah cerminan diri bagi kita


 

AWAS!!! Alqomah adalah cerminan diri bagi kita

Assalamualaikum Warohmatullohi Wabarokatuh

 

Suatu hari disebuah negri terdapat seorang anak laki-laki yang sholeh dan berbakti kepada kedua orang tuanya, hari berjalan sebagaimana biasanya hingga dia beranjak dewasa, singkat cerita dia menikah dengan seorang gadis pujaan hatinya, laki-laki itu bernama Alqomah, setelah menikah kini ia harus membahagiakan keluarganya teruma istrinya, perhatianya yang selama ini hanya focus kepada kedua orang tuanya kini ia harus bagi dengan istrinya. Hal ini sangatlah lumrah dalam hal rumah tangga.

 

Suatu ketika Alqomah ingin memberikan hadiah kepada istri dan ibunya, sebuah baju yang terbuat dari kain sutra dan kain biasa, niat Alqomah ingin memberikan baju sutra  kepada istrinya dan baju biasa kepada ibunya.

 

Alqomah pun memberikan hadiah tersebut berupa bingkisan kepada ibu dan istrinya, ketika bingkisan tersebut dibuka alangkah bahagianya ibu Alqomah melihat baju yang sangat bagus tersebut lebih-lebih dari kain sutra sedangkan istrinya ketika dia membuka bingkisan hanya terdiam dan merasa kecewa melihat baju biasa yang diberikan oleh suaminya.

 

Melihat hal itu Alqomah terkejut kaget dan meminta ibunya untuk memberikan baju sutra tersebut kepada istrinya, karena menurut Alqomah, dia salah memberikan bingkisan itu buat ibunya, baju yang di pegang ibunya itu seharusnya punya istrinya dan sebaliknya. Tiba-tiba muka ibunya langsung berubah, dari semula sumringah kini datar tanpa ekspresi terlihat sangat kecewa didalam hatinya. tapi walaupun demikian ibu Alqomah akhirnya memberikan baju itu kepada istrinya.

 

Hari berganti minggu, minggu berganti bulan, bulan berganti tahun begitu seterusnya, hingga akhirnya Alqomah jatuh sakit parah, tapi anehnya Alqomah seperti sangat susah untuk mengucapkan kalimat tauhid, seperti ada sesuatu yang sangat mengganjal di tenggorokanya. Melihat hal itu istri Alqomah kemudian pergi menemui Rosululloh Sollallohu Alaihissalam, ia menceritakan keadaan suaminya, kemudian beliau bertanya, “apakah Alqomah masih punya orang tua” istrinya menjawab “masih ada ya Rosul, tinggal ibunya saja yang sudah tua renta” kemudian Rosululloh menyuruh sahabat untuk menemui ibunya.

 

Tidak lama sampailah ibu Alqomah dihadapan Rosululloh, kemudian beliau bertanya  “bagaiamana dengan Alqomah?” ibu Alqomah “sungguh ia adalah anak yang baik, ibadahnya rajin, puasa, dan zakat”, “lantas mengapa bisa seperti ini” Tanya nabi, ibu alqomah “sungguh ia telah aku kandung selama sembilan bulan, saat ia melahirkan ia aku susui, memeberikan nafkah hingga dewasa, tak pernah aku menghitung-hitungnya hingga saat dewasa ia telah menyakiti hatiku,” kemudian ibu Alqomah menceritakan panjang lebar mengenai baju sutra itu kepada Nabi, ibunya bersumpah tidak akan memaafkanya.

 

Singkat cerita, Rosululloh menyuruh sahabatnya untuk mengumpulkan kayu bakar, untuk membakar Alqomah, daripada ia tersiksa seperti itu, mendengar perkataan beliau ibu alqomah menangis meminta Rosululloh tidak membakar anaknya, “meskipun begitu itu adalah darah dagingku” timpal ibu alqomah. Ibu alqomah pun memaafkan nya dan mengikhlaskanya. Hingga akhirnya alqomah bisa berucap kalimat tauhid dan meninggal dunia secara khusnul khotimah.

 

 

Kisah ini mungkin tidak asing lagi ditelinga kita, tentang kisah Alqoma sahabat Nabi dan ibunya, tapi apakah kita tidak pernah berfikir kalau kita adalah Alqomah dizaman modern.

 

Inti dari kisah diatas bukanlah mengenai baju sutra melainkan mengenai sakit hati yang dialami seorang ibu karena perbuatan anaknya. Waktu cerita ini kita baca atau kita dengar seringkali kita merasa perbuatan kita tidaj seperti itu kepada kedua orangtua, bahkan kita merasa jauh lebih baik dari perbuatan itu.

 

Tapi jikalau kita pikirkan sejenak, berapa banyak perbuatan yang menyakiti hati kedua orang tua kita seperti berkata kasar, pergi tanpa pamit, pulang malam, tidak pernah memeberi kabar saat diperantauan, dan masih banyak lagi perbuatan lainya yang kalian bisa tafsirkan sendiri.

 

Tapi anehnya ketika mendengar kisah ini seringkali, kita memberi kesimpulan bahwa Alqomah orang buruk, percuma ibadah dan sebagainya, kita tidak sadar bahwa Alqomah sudah mendapat ridho dan keikhlasan dari ibunya, dan dipastikan beliau Alqomah masuk surga, karena ibadahnya dan ridho orang tuanya sudah dia dapatkan.

 

Sedangkan kita enteng saja mendengar kisah ini, tak pernah berfikir untuk meminta maaf, atau meminta ridho kepada orang tua sampai mereka meninggal dunia.

 

Perlu digaris bawahi kisah diatas bukanlah tentang bagaiamana memilih membahagiakan orang tua ataupun istri, akan tetapi lebih kepada perbuatan seorang anak yang menyakiti hati ibunya.

 

Untuk pembahasan bagaimana seharusnya sikap seorang suami, lebih memprioritaskan istri atau orang tua, kita akan bahas di pertemuan berikutnya

 

Itulah sekelumit kisah tentang Alqomah yang bisa dijadikan pelajaran, bisa jadi cerita itu adalah cerita kita dimasa sekarang tapi kita belum tersadar.

 

Semoga bermanfaat, dan selalu tebarkan senyuman

 

Wassalamualaikum Warohmatullohiwabarokatuh

 

 

Comments

Popular posts from this blog

Nikah itu bukan melulu soal cinta bag.02

  Bagi yang belum membaca Nikah itu bukan melulusoal cinta bag.01 silahkan dibaca disini   Setelah istriku pergi membawa uang itu, akupun menjalani hidup layaknya orang pada umumnya, yang membedakan bahwa saat ini aku tidak bisa bekerja terlalu capek dan harus banyak istirahat untuk menjaga ginjalku agar tetap stabil.   Waktu terus berjalan, hari demi hari telah berlalu, bulanpun demikian, aku masih tinggal ditempat yang sama, Berita tentang mantan istriku sudah tidak terdengar lagi, terakhir kali aku mendengar bahwa ia dengan sahabatku telah menikah secara siri. akupun juga sudah tidak peduli lagi dan aku mulai menata hidup baru, meskipun sudah 2 tahun berlalu, aku masih belum menikah lagi.   Sekarang aku sudah tidak bekerja sebagai supir, karena kondisiku sudah tidak memungkinkan untuk bekerja berat, kegiatanku sehari-hari hanya berjualan minyak wangi dan pakaian muslim, Alhamdulillah meskipun untungnya tidak seberapa besar tapi cukup untuk memenuh...

Nasehat Sebatang Pohon Yang Telah lapuk

 sebatang pohon yang telah lapuk dari kejahuan tampak sebatang pohon yang telah lapuk termakan oleh usia, entah berapa lama batang pohon itu berdiri tegap disana, jikalau dilihat dari fisiknya batang pohon itu sudah berumur puluhan tahun atau bahkan ratusan tahun, tiada pokok batang pohon disamping kanan dan kirinya, dia hanya sendiri menunggu kehancuran. saat kudekati batang pohon itu tiba-tiba berbicara, "dahulu kala aku adalah sebuah pohon yang kuat, akarku menghujam sampai kedasar bumi dan dahan-dahanku menjulang tinggi sampai menembus langit, setiap hari, tidak kurang dari seratus burung hinggap diranting dan pokok diriku, entah itu untuk mencari makan atau hanya sekedar meneduh" Kenapa sekarang kamu seperti ini "tanyaku" batang kayu yang sudah lapuk itu mulai mengeluarkan air mata dan tersedu-sedu sambil meneruskan kisahnya, "aku tak pernah menyangka bahwa aku akan berakhir seperti ini, aku hanyalah sebuah batang pohon meskipun diriku kuat tapi aku  teta...

6 Alasan Wanita Selingkuh

Tahukah kamu bahawa wanita lebih banyak berselingkuh dibanding pria.? menurut survey dari Aplikasi Just Dating, negara Indonesia memiliki peringkat pertama dalam kasus perselingkuhan oleh wanita, mirisnya lagi menurut survey tersebut 40 persen responden pernah mengaku menyelingkuhi pasanganya, lalu apa yang membuat para wanita selingkuh dari pasangannya.? Ini dia faktanya.. Pertama, Kurang Mendapatkan Kasih Sayang Menurut ilmu psikologi kebannyakan wanita selinngkuh   karena kurangnya kasih sayang dari pasanganya, kasih sayang disini adalah perhatian kepada istri dari   segi waktu dan biaya, lebih jauh kasih sayang adalah rasa perhatian kepada istri. Semua wanita mempunyai sifat yang sama yaitu lemah lembut, mereka ingin bermanja-manja dengan pasanganya,   jika   mereka tidak mendapatkan dari pasanganya tentulah mereka akan mencari sosok pria lain yang menurut mereka bisa memberikan kasih sayang. Kedua, Banda (Harta Kekayaan) Iyah, tidak salah lagi harta ada...