Skip to main content

Masih pagi kok cemberut…

 

Asslamulaikum Warohmatullohi Wabarokatuh,

Buat kalian yang belum baca artikel sebelumnya silahkan dibaca yah ;) semoga bermanfaat.

 

Masih pagi kok cemberut…


 

Sambil termenung dengan muka cemberut, elsa duduk disamping pelataran masjid, kakinya ia selonjorkan dan badanya ia sandarkan ditiang bangunan masjid. Mengetahui Elsa seperti itu ustadzah Halimah menghampiri dan bertanya?

Kebetulan mereka baru selesai sholat dzuhur.

 

“kenapa El, kok ustadzah lihat dari tadi kamu cemberut ajah?” tanya ustadzah

“gak papa Ustadzah”, jawab elsa sambil membenarkan posisi duduknya

“cerita ajah sama Ustadzah” desak ustadzah Halimah sambil meyakinkan.

Elsa menarik nafas dalam-dalam dan menghembusknya perlahan, sambil membetulkan jilbabnya yang agak lusuh

 

“beginiloh Ustadzah, sepertinya masalah selalu datang kepada saya tidak henti-hentinya, minggu lalu nilai ujianku jelek, tiga hari yang lalu ibuku sakit, dan kemarin aku terjatuh dari motor besok ada apalagi? kayaknya saya tidak pantas untuk bahagia” curhat Elsa.

“huss gak boleh ngomong seperti itu” ustadzah Halimah menyahuti Elsa yang sedang mengeluh

“sinih ikut Ustadzah” sambil tersenyum dan memegang tangan elsa

“kemana ustadzah?”

“sudah ikut ajah, tolong kamu ambil dua gengam garam dan satu gelas air putih”

“baik ustadzah” jawab Elsa tanpa banyak tanya.

 

Ustadzah Halimah membawa Elsa di tepi danau yang berada di belakang pesantren, air danaunya masih jernih dan alami, mereka berdua duduk ditepi danau sambil sesekali mencelupkan kakinya ke air, dibawah pohon besar dan angin sepoi-sepoi mulai menyentuh muka elsa dan ustadzah halimah.

 

Ustadzah halimah mulai membuka pembicaraan.

 

“sekarang satu genggam garam itu, kamu masukkan kedalam gelas, terus coba kamu minum” pinta ustadzah halimah dengan penuh keyakinan

sambil ragu-ragu, elsa meminum air garam itu

“bagimana rasanya?”

“sangat asin ustadzah”

“sekarang satu genggam lagi, coba kamu lemparkan ke danau didepan kita, lalu kamu minum airnya”

 

Masih dengan keadaan tak mengerti, akan tetapi Elsa tetap melanjutkan meminumnya

“Gluk, gluk,gluk, sangat segar ustadzah, air danau ini bahkan tidak ada rasa asin sama sekali” sambil mengusap bibirnya.

“sekarang mendekatlah sini padaku, ketahuliah wahai anakku elsa (sambil mengelus kepalanya), segenggam garam itu diibaratkan sebuah masalah yang sedang kita hadapi sedangkan sebuah cangkir dan danau adalah hati kita” Elsa menyimak dengan antusias sedangkan ustadzah halimah masih melanjutkan nasihatnya

 

“jika hati kita sebesar cangkir ini (sambil memegang cangkir yang dibawa Elsa) maka sekecil apapun masalah yang kamu hadapi maka dadamu akan merasa sempit, tapi jika hati kita seluas danau, sebesar apapun masalah yang kita hadapi akan terasa lebih ringan dan lega”

 

Wajah elsa yang sedari tadi bingung kini mulai tersenyum dan mengangguk anggukan kepala tanda dia mulai faham, tapi ia masih penasaran

“bagaimana cara hati kita agar bisa luas seperti danau itu Ustadzah?” Tanya Elsa Tanpa membuang kesempatan.

“iri, dengki, ria, takabbur, sombong, gundah gulana dan semua penyakit seperti itu pangkalnya adalah dari hati, agar hati kita bisa luas maka kita harus membuangnya jauh jauh”. Jawab ustadzah halimah dengan sabar

 

Kemudian Ustadzah halimah meneruskan dengan bersenandung lagu jawa, rangkaian kata dari sunan Bonang yang  merujuk pada hadits Nabi Shollallohu Alaihi Wassallam

 

Tombo ati iku limo perkarane

(obat hati itu ada lima caranya)
Kaping pisan, moco Qur'an lan maknane

(yang pertama, mebaca Alqur’an dan maknanya)
Kaping pindo, sholat wengi lakonono

(yang kedua, sholat malam dirikanlah)
Kaping telu, wong kang sholeh kumpulono

(yang ketiga, berkumpulah dengan orang sholeh (menuntut ilmu agama))

Kaping papat, kudu weteng ingkang luwe

(yang keempat, berpuasalah)
Kaping limo, dzikir wengi ingkang suwe

(yang kelima, dzikir malam yang lama)
Salah sawijine sopo biso ngelakoni

(salah satuya siapa bisa menjalani)
Mugi-mugi Gusti Allah nyembadani

(mudah-mudahan Alloh Subhanahuwataala mencukupi)

 

Selesai menembangkan lagu, Ustadzah Halimah, merangkul elsa, dan membisikkan ditelinganya, “semoga kita diberi kemudahan atas segala sesuatu yang menimpa diri kita”,

sambil tersenyum dan mata berkaca-kaca, Elsa mengucapkan “terimakasih bunda Ustadzah, pesan Ustadzah Halimah InsyaAlloh akan saya lakukan”.

 

Merekapun pergi meninggalkan danau itu.

 

Semoga bermanfaat sampai ketemu lagi, di artikel selanjutnya

 

Wassalamualaikum Warohmatullohi wabarokatuh

 

 

 

 

 

 


Comments

Popular posts from this blog

Nikah itu bukan melulu soal cinta bag.02

  Bagi yang belum membaca Nikah itu bukan melulusoal cinta bag.01 silahkan dibaca disini   Setelah istriku pergi membawa uang itu, akupun menjalani hidup layaknya orang pada umumnya, yang membedakan bahwa saat ini aku tidak bisa bekerja terlalu capek dan harus banyak istirahat untuk menjaga ginjalku agar tetap stabil.   Waktu terus berjalan, hari demi hari telah berlalu, bulanpun demikian, aku masih tinggal ditempat yang sama, Berita tentang mantan istriku sudah tidak terdengar lagi, terakhir kali aku mendengar bahwa ia dengan sahabatku telah menikah secara siri. akupun juga sudah tidak peduli lagi dan aku mulai menata hidup baru, meskipun sudah 2 tahun berlalu, aku masih belum menikah lagi.   Sekarang aku sudah tidak bekerja sebagai supir, karena kondisiku sudah tidak memungkinkan untuk bekerja berat, kegiatanku sehari-hari hanya berjualan minyak wangi dan pakaian muslim, Alhamdulillah meskipun untungnya tidak seberapa besar tapi cukup untuk memenuh...

Nasehat Sebatang Pohon Yang Telah lapuk

 sebatang pohon yang telah lapuk dari kejahuan tampak sebatang pohon yang telah lapuk termakan oleh usia, entah berapa lama batang pohon itu berdiri tegap disana, jikalau dilihat dari fisiknya batang pohon itu sudah berumur puluhan tahun atau bahkan ratusan tahun, tiada pokok batang pohon disamping kanan dan kirinya, dia hanya sendiri menunggu kehancuran. saat kudekati batang pohon itu tiba-tiba berbicara, "dahulu kala aku adalah sebuah pohon yang kuat, akarku menghujam sampai kedasar bumi dan dahan-dahanku menjulang tinggi sampai menembus langit, setiap hari, tidak kurang dari seratus burung hinggap diranting dan pokok diriku, entah itu untuk mencari makan atau hanya sekedar meneduh" Kenapa sekarang kamu seperti ini "tanyaku" batang kayu yang sudah lapuk itu mulai mengeluarkan air mata dan tersedu-sedu sambil meneruskan kisahnya, "aku tak pernah menyangka bahwa aku akan berakhir seperti ini, aku hanyalah sebuah batang pohon meskipun diriku kuat tapi aku  teta...

6 Alasan Wanita Selingkuh

Tahukah kamu bahawa wanita lebih banyak berselingkuh dibanding pria.? menurut survey dari Aplikasi Just Dating, negara Indonesia memiliki peringkat pertama dalam kasus perselingkuhan oleh wanita, mirisnya lagi menurut survey tersebut 40 persen responden pernah mengaku menyelingkuhi pasanganya, lalu apa yang membuat para wanita selingkuh dari pasangannya.? Ini dia faktanya.. Pertama, Kurang Mendapatkan Kasih Sayang Menurut ilmu psikologi kebannyakan wanita selinngkuh   karena kurangnya kasih sayang dari pasanganya, kasih sayang disini adalah perhatian kepada istri dari   segi waktu dan biaya, lebih jauh kasih sayang adalah rasa perhatian kepada istri. Semua wanita mempunyai sifat yang sama yaitu lemah lembut, mereka ingin bermanja-manja dengan pasanganya,   jika   mereka tidak mendapatkan dari pasanganya tentulah mereka akan mencari sosok pria lain yang menurut mereka bisa memberikan kasih sayang. Kedua, Banda (Harta Kekayaan) Iyah, tidak salah lagi harta ada...