Pernah mendengar nama Seruni Point??
Mungkin bagi temen-temen banyak yang agak kurang populer dengan nama ini. Tapi
bila aku sebutkan gunung bromo pasti kalian langsung pada tahu.
Seruni Point adalah titik lokasi yang
sebenarnya sudah lama dibangun, yang sebelumnya dinamakan Penanjakan. Yaitu
dimana semua orang-orang akan berkumpul ke titik ini bila ingin melihat sunrise
atau matahari terbit di Gunung Bromo.
Kali ini aku akan ceritakan sedikit
mengenai perjalananku menuju Seruni Point. Sebelum kesana aku searching dulu
untuk mencari penginapan yang deket dengan seruni point. Hotel cemara akhirnya
kami pilih setelah melihat komentar dan viem pemandangan di depan hotel. Temen
– temen bisa lihat videonya disini.
Aku bersama rombongan berangkat dari Kota
Bangil hari sabtu jam 5 sore dan sampai hotel jam 7 malam. Sampai disana aku
langsung memesan 1 kamar hotel dan 2 kasur didalamnya, terdapat air hangat dan
mendapat service serapan pagi untuk harga 500 rb aku kira cukup murah, serta
sewa kendaran jip 300 rb untuk ke tempat wisata Seruni Point.
Meneruskan yang tadi, aku dan rombongan
sampai jam 7 ma;am dan kabut mulai turun, keadaan sangat dingin, untungnya tadi
sebelum naik kesini aku memebeli topi dan syal layaknya orang yang akan pergi
ke tempat dingin. Karena moment sangat langka akhirnya kami mengobrol sampe jam
10 malam, waktu terasa begitu cepat. Tiba-tiba aku ingat pesan pak sopir jip
kalau jam 4 pagi sudah harus berangkat ke seruni point mengingat jalan menuju
kesana harus pagi agar bisa melihat sunrise. Setelah itu kami istirahat dan
tidur.
Pukul 3.00 pagi aku bangun dan membangunkan
rombongan dan akhirnya berangkat dari hotel naik jip jam 4 pagi. Sekitar 15
menit sampailah aku dan rombongan di titik awal. Kita turun dari mobil dan
melanjutkan jalan kaki untuk sampai keatas puncak seruni point.
Perjalanan dari bawah bisa memakan waktu
sekitar setengah jam. Teman-teman harus menyiapkan tenaga dan harus hati-hati
karena jalananya agak licin, apalagi sehabis hujan, tapi jika teman-teman gak
mau capek. Teman-teman bisa menyewa jasa naik kuda, sebesar 150rb untuk sekali
jalan. Memang agak mahal karena jalananya begitu extrim. Sedikit masukan dari
wisatawan ada disana banyak yang mengeluh banyaknya kotoran kuda dimana-mana.
Kembali ke titik awal, setelah kita turun
dari mobil kita berjalan kaki keatas. Baru beberapa berjalan banyak diantara
rombongan sudah tidak kuat lagi dan akhirnya menyewa kuda. Beberapa dari
rombongan sempat terjatuh saat naik kuda, mungkin beban teralu berat sehingga
kuda terpelesat.
30 menit sudah akhirnya kami sampai diatas
titik seruni point, langit sudah mulai memerah tanda-tanda matahari akan
terbit, kabut yang menyeliputi lautan pasir perlahan kawah gunung bromo mulai
tampak. Ketika sunrise muncul begitu kagum dan tersentuh hati ini melihat
keindahan ciptaan tuhan. Tak kehilangan kesempatan kami semua mengabadikan
dengan foto dan video berebut tempat spot terbaik.
Setelah foto-foto diatas aku mencoba
menikmati secangkir kopi hangat dan gorengan yang dijajakan penjual diatas,
setelah puas kami turun dan sedikit membeli oleh-oleh khas bromo, yaitu bunga
edelwais, saat pulang aku naik diatas mobil jip dan duduk disana sambil melihat
pemandangan luar biasa.
Alangkah tekejutnya semua rombongan ketika
sampai di hotel, ternyata hotel semalam yang kita inapi memiliki view luar
biasa. Yaitu pemandagan kawah gunung bromo dan lautan pasir terhampar luas
didepan mata. Akhirnya kami tertawa-tawa. “Buat apa berebut spot foto sedangkan
didepan hotel saja sudah bagus, tanpa harus mengantri” kataku sambil tertawa.
Jam 12 siang hari sabtu aku dan rombongan pulang dari gunung Bromo.
Semoga info dan ceritanya bermanfaat.
Happy weekend
Comments
Post a Comment